Manusia merupakan makhluk yang paling
sempurna dibanding makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia lahir sebagai makhluk
yang unik. Tak satupun manusia lain di seluruh dunia yang menyamai. Tercipta
sebagai makhluk yang harganya tak terhingga.
Makhluk spesial tentu juga dihargai dengan
tugas yang spesial. Makhluk terhormat juga harus dihargai dengan tugas yang
terhormat. Jika makhluk terhormat diberi tugas yang remeh, tentu hal itu
menjadi pelecehan terhadapnya. Begitu pun manusia sebagai makhluk yang
tak ternilai harganya, tugas yang diberikan Tuhan pun juga tak ternilai, Apa
tugasnya? Yakni menjadi khalifah. Menjadi wakil Tuhan di muka bumi.
Allah menciptakan manusia sebagai khalifah
fil ardhi. Selain tugas utamanya yaitu, beribadah kepada Allah. Manusia
diiciptakan dengan segala kelebihan dan fasilitas yang ada bukan hanya untuk
dipergunakan begitu saja, tetapi juga dijaga, dilestarikan, dimanfaatkan
keberadaannya.
Berani menjadi manusia, harus berani
mengemban tanggung jawab yang disertakan Tuhan atasnya.
Tetapi lihatlah perilaku begitu banyak
manusia. Mereka melecehkan dirinya dengan tertunduk kepada makhluk yang
diciptakan lebih rendah darinya. Mereka menjual martabat demi pangkat. Mereka
menukar harga dirinya demi meraih limpahan harta. Mereka mengorbankan
kemuliaannya dengan mengisi hidupnya dengan beragam aktivitas yang tak pantas
dilakukan oleh sesosok makhluk yang mulia.
Sebuah kedurhakaan yang tak
tanggung-tanggung jika kita hanya mengisi hidup dengan beragam kegiatan yang
tak layak dilakukan oleh sang mahakarya.
Mari kita hidup dengan menyumbangkan
berbagai prestasi dan kontribusi. Syukuri semua yang kita miliki. Tak perlu
kita menghamba pada sesama. Tetapi bukan berarti kita harus nyantai.
Hidup adalah kompetisi. Ada yang sukses,
ada yang gagal. Ada yang naik, ada yng turun.
Dan.. in my opinion kata yang paling
mustajab adalah "فستبق الخيرت" maka
berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan.
Saat kita berjalan, di lain tempat orang
lain sedang berlari cepat menuju impian masing-masing. Segera bangunlah dari
tidur panjang. Mumpung jantung masih berdetak isilah dengan aktivitas
produktif. Hidup sekali, berarti lalu mati.
thanks to my inspiration: Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati.
No comments:
Post a Comment