A. Pengertian Normalisasi
Menurut Janner Simarmata & Iman Peryudi (2005)
”Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu
dalam merancang basisdata relasional”.
Menurut Janner Simarmata & Iman Peryudi (2005) “Normalisasi
adalah bagian perancang basisdata”. Tanpa normalisasi, sistem basisdata menjadi
tidak akurat, lambat, tidak efisien, serta tidak memberikan data yang
diharapkan (www.microsoft-accessolutions.co.uk).
Normalisasi merupakan sebuah teknik
dalam logical design sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi
sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Normalisasi adalah proses
pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa
dihilangkan.
B. Tujuan Normalisasi
Pada
waktu menormalisasi basisdata, ada empat tujuan yang harus dicapai, yaitu :
1. Mengatur data dalam kelompok-kelompok sehingga
masing-masing kelompok hanya menangani bagian kecil sistem.
2. Meminimalkan jumlah data yang berulang dalam
basisdata.
3. Membuat basisdata yang datanya diakses dan
dimanipulasi secara cepat dan efisien tanpa melupakan integrasi data.
4. Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika
memodifikasi data, anda hanya mengubah pada suatu tempat.
C. Aturan Normalisasi
Berikut
adalah aturan-aturan normalisasi :
1. Hilangkan kelompok berulang, buat tabel terpisah
untuk setiap himpunan atribut yang berhubungan dan tentukan kunci utama pada
masing-masing tabel.
2. Hilangkan data berulang, jika sebuah atribut hanya
tergantung pada sebagian kunci utama gabungan, pindahkan atribut ke tabel lain.
3. Hilangkan kolom yang tidak tergantung pada kunci,
jika atribut tidak tergantung pada kunci, pindahkan atribut ke tabel lain.
4. Pisahkan relasi majemuk, tidak ada tabel yang bias
mengandung dua atau lebi relasi 1:n atau n:m yang tidak berhubungan langsung.
5. Pisahkan relasi majemuk yang berhubungan secara
semantik, ada batasan pada informasi yang memperbolehkan pemisahan relasi
many-to-many yang berhubungan secara logis.
6. Bentuk normal optimal, sebuah model hanya dibatasi
oleh fakta sederhana.
7. Bentuk normal domain-key, sebuah model harus
terbebas dari semua anomali.
D. Tahapan - tahapan Normalisasi
Bentuk
Tidak Normal
â
Menghilangkan
perulangan group
Bentuk
Normal Pertama (1NF)
â
Menghilangkan
ketergantungan sebagian
Bentuk
Normal Kedua (2NF)
â
Menghilangkan
ketergantungan transitif
Bentuk
Normal Ketiga (3NF)
â
Menghilangkan
anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional
Bentuk
Normal Boyce-Codd (BCNF)
â
Menghilangkan
ketergantungan multivalue
Bentuk
Normal Keempat (4NF)
â
Menghilangkan
anomali-anomali yang tersisa
Bentuk
Normal Kelima
E. Jenis - jenis Normalisasi
1. Bentuk Normal Tahap
Pertama (1st Normal Form / 1NF)
Bentuk normal tahap pertama memiliki aturan
sebagai berikut :
a. Tidak adanya atribut multi
value, atribut komposit atau kombinasinya.
b. Mendefinisikan atribut
kunci.
c. Setiap atribut dalam tabel
tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi).
Contoh
:
§
Tabel Mahasiswa
NPM
|
NAMA
|
12020001
|
Heri Susanto
|
12020013
|
Siti Zulaiha
|
12020015
|
Dini Susanti
|
§
Tabel Hobi
NPM
|
NAMA
|
12020001
|
Sepak Bola
|
12020001
|
Membaca Komik
|
12020001
|
Berenang
|
12020013
|
Memasak
|
12020013
|
Berkebun
|
12020013
|
Menjahit
|
12020013
|
Membuat Roti
|
2. Bentuk Normal Tahap Kedua
(2nd Normal Form / 2NF)
Bentuk
normal tahap pertama memiliki aturan sebagai berikut :
a. Sudah memenuhi dalam
bentuk normal kesatu (1NF).
b. Semua atribut bukan kunci
hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci.
c. Jika ada ketergantungan parsial
maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain.
d. Perlu ada tabel penghubung
ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi.
Contoh
:
Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk
2NF:
npm_mhs
|
nama_mhs
|
alamat_mhs
|
kode_mk
|
nama_mk
|
sks_mk
|
nilai
|
§
Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp, mk_kode} yang dianggap sebagai
primary key sedangkan:




{ npm_mhs, kode_mk} à nilai
§
Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang memenuhi
syarat 2NF
§
Functional dependencynya
sbb:
{npm_mhs, kode_mk} à nilai (fd1)
npm_mhs
à {nama_mhs, alamat_mhs}
(fd2)
kode_mk à {nama_mk, sks_mk} (fd3)
fd1 (npm_mhs, kode_mk, nilai) à Tabel Nilai
fd2 (npm_mhs, nama_mhs, alamat_mhs) à Tabel Mahasiswa
fd3 (kode_mk, nama_mk, sks_mk) à Tabel MataKuliah
3. Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form /
3NF)
Bentuk
normal tahap pertama memiliki aturan sebagai berikut :
a. Sudah berada dalam bentuk
normal kedua (2NF).
b. Tidak ada ketergantungan
transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci
lainnya).
Contoh
:
Tabel berikut memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi
3NF:
Tabel
Mahasiswa
npm
|
nama
|
alamat_jalan
|
alamat_kota
|
alamat_propinsi
|
alamat_kodePos
|
§
karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alamat_kota dan alamat_propinsi) yang
memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain
(yakni alamat_kodePos) :
alamat_kodePos à {alamat_propinsi, alamat_kota}
§
Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi:
Mahasiswa (nom, nama, alamat_jalan, alamat_kodePos)
Kodepos (alamat_kodePos, alamat_propinsi, alamat_kota)
4. Boyce-Code Normal Form
(BCNF)
a. Bentuk BCNF terpenuhi
dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap
atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: XàY maka X adalah super key.
b. tabel tersebut harus
di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi
super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi
c. Setiap tabel dalam BCNF
merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya,
untuk functional dependency XàA, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari
primary key.
5. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form
/ 4NF)
a. Bentuk normal 4NF
terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel
tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued attribute.
b. Untuk setiap multivalued
dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies.
Contoh
:
§
Tabel berikut tidak memenuhi 4NF :
Employee
|
Project
|
Skill
|
Jim
|
11
|
Program
|
John
|
5
|
Design
|
Marry
|
NULL
|
Analysis
|
§
Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat memiliki
lebih dari satu skill. Untuk kasus seperti ini tabel tersebut harus
di-dekomposisi menjadi:
(Employee, Project)
(Employee, Skill)
6. Bentuk Normal Tahap Kelima (5th Normal Form /
5NF)
a. Bentuk normal 5NF
terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition
menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
b. Jika 4 bentuk normal
sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency. 5NF dibentuk
berdasarkan konsep join dependence, yakni apabila sebuah tabel telah didekomposisi
menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk
membentuk tabel semula.
No comments:
Post a Comment