Dalam menentukan
sebuah pemikiran, pikiran pertamalah yang paling benar. Sedang dalam menentukan
sebuah keputusan, pikiran terakhirlah yang paling benar.
Pandangan
pertama.. . Merupakan penilaian seseorang terhadap sesuatu. Merupakan pemikiran
yang pertama kali muncul saat menjumpai sesuatu tersebut. Dan untuk kali ini
saya ingin mengatakan opini saya bahwa “Pandangan pertama selalu benar”.
Mengapa
demikian??
Karena kejujuran
terletak di awal. Dan bila pada jumpa yang selanjutnya kita berubah pemikiran
tentang sesuatu hal tersebut.. kita mengatakan bahwa penilaian pertama kita
akan sesuatu tersebut salah itu bukan karena penilaian kita yang salah tapi
karena kita mengangabaikan kebenaran, kita mengabaikan hati nurani kita, kita
membohongi diri sendiri karena tertutupi mungkin oleh sikap manis, janji manis,
beserta manisan yang lainnya.
Pernah dulu
kudengar penuturan dari seorang guru:
“Guru sejati
terletak pada diri kita sendiri”
Lantas saya
bingung, kemudian bertanya maksud dari penuturan yang beliau ungkapkan.
Beliaupun menjawab:
“Guru sejati
adalah guru yang tak pernah marah kepada kita atas apapun yang kita lakukan
terhadapnya, meski kita abaikan, meski nasehatnya tidak kita dengarkan, dan
meski-meski yang lain. Guru sejati adalah guru yang selalu setia menasehati
kita, setia mengingatkan kita ketika kita keliru, setia memberi petunjuk kepada
kita. Dan apakah bentuk dari guru sejati tersebut?? Hati nurani. Namun kadang
seolah nurani kita tidak mengingatkan kita, itu karena saking seringnya kita
mengabaikannnya hingga membuat seolah nurani itu tak ada. Semakin kita
mendengarkan nasehatnya maka akan semakin terasa keberadaannya”.
Dengarkan hati
nurani kita. Nurani kita selalu benar. Ia tak ingin kita salah langkah. Ia
selalu mengingatkan kita saat kita akan melakukan hal yang keliru. Apa guna
kita memilikinya bila tidak kita gunakan??
Kita memang
dikarunia penglihat fisik, mata. Namun bila kita hanya mampu memandang apa yang
ada di depan kepala kita tanpa kita gunakan mata hati ini untuk memandang lebih
jauh apa guna Allah karunia mata hati kepada kita??
Mari kita
manfaatkan karunia Sang Maha Karya sesuai kegunaannya masing. Jangan sampai
salah satu dari karunia-Nya tumpul karena kemalasan kita untuk mengasahnya.
No comments:
Post a Comment