Wednesday, August 6, 2014

Guru Sejati

Dalam menentukan sebuah pemikiran, pikiran pertamalah yang paling benar. Sedang dalam menentukan sebuah keputusan, pikiran terakhirlah yang paling benar.
Pandangan pertama.. . Merupakan penilaian seseorang terhadap sesuatu. Merupakan pemikiran yang pertama kali muncul saat menjumpai sesuatu tersebut. Dan untuk kali ini saya ingin mengatakan opini saya bahwa “Pandangan pertama selalu benar”.
Mengapa demikian??
Karena kejujuran terletak di awal. Dan bila pada jumpa yang selanjutnya kita berubah pemikiran tentang sesuatu hal tersebut.. kita mengatakan bahwa penilaian pertama kita akan sesuatu tersebut salah itu bukan karena penilaian kita yang salah tapi karena kita mengangabaikan kebenaran, kita mengabaikan hati nurani kita, kita membohongi diri sendiri karena tertutupi mungkin oleh sikap manis, janji manis, beserta manisan yang lainnya.
Pernah dulu kudengar penuturan dari seorang guru:
“Guru sejati terletak pada diri kita sendiri”
Lantas saya bingung, kemudian bertanya maksud dari penuturan yang beliau ungkapkan. Beliaupun menjawab:
“Guru sejati adalah guru yang tak pernah marah kepada kita atas apapun yang kita lakukan terhadapnya, meski kita abaikan, meski nasehatnya tidak kita dengarkan, dan meski-meski yang lain. Guru sejati adalah guru yang selalu setia menasehati kita, setia mengingatkan kita ketika kita keliru, setia memberi petunjuk kepada kita. Dan apakah bentuk dari guru sejati tersebut?? Hati nurani. Namun kadang seolah nurani kita tidak mengingatkan kita, itu karena saking seringnya kita mengabaikannnya hingga membuat seolah nurani itu tak ada. Semakin kita mendengarkan nasehatnya maka akan semakin terasa keberadaannya”.
Dengarkan hati nurani kita. Nurani kita selalu benar. Ia tak ingin kita salah langkah. Ia selalu mengingatkan kita saat kita akan melakukan hal yang keliru. Apa guna kita memilikinya bila tidak kita gunakan??
Kita memang dikarunia penglihat fisik, mata. Namun bila kita hanya mampu memandang apa yang ada di depan kepala kita tanpa kita gunakan mata hati ini untuk memandang lebih jauh apa guna Allah karunia mata hati kepada kita??

Mari kita manfaatkan karunia Sang Maha Karya sesuai kegunaannya masing. Jangan sampai salah satu dari karunia-Nya tumpul karena kemalasan kita untuk mengasahnya.

No comments: